Friday, December 22, 2006

Respons 1

Seorang kawanku yang di Surabaya tengah malam itu langsung menjawab:



Saya setuju dengan Anda, Sobat!
Saya merasa komersialisasi kekristenan dan natal tambah gila sehingga pohon natal dibuat dengan harga milyaran rupiah!
Saya baru mengritik penggunaan ornamen yang tidak disertai kesadaran tentang makna di baliknya, tidak heran Muslim melihat Kristen seperti sedang pamer kekuatan ekonominya saat natal.
Saya belajar satu hal natal ini—berbagi kasih pada orang yang membutuhkan.
Aspek sosial dari Injil.
Saya juga senang karena tahu bahwa uang tidak jadi raja atas hidupku.

No comments:

Post a Comment