Wednesday, November 22, 2006

KRISTUS MENEBUS KAUM PILIHAN (2)

Memeriksa Kembali Berita Alkitab

Setelah mengkaji pandangan penebusan dari opsi kedua, kita telah menemukan kesulitan-kesulitan yang sangat fundamental, bahkan kontradiksi-kontradiksi yang tidak terjawab. Adakah opsi ketiga? Ya, ada!

Berita yang konsisten di dalam Alkitab adalah penebusan setiap orang yang ada dalam hitungan kaum pilihan. Kristus menebus tiap-tiap pribadi yang telah dipilih oleh Allah sejak kekekalan untuk menjadi umat-Nya! Pandangan penebusan seperti ini selaras dengan karya Allah Trinitas, dan memandang keselamatan sebagai unit yang utuh. Keselamatan itu dari awal sampai akhir dikerjakan oleh Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Injil Yohanes. Injil ini mengaitkan karya Allah Bapa dan Putra. Relasi yang sangat harmonis! Bapa memilih dan menganugerahkan iman kepada sejumlah manusia dan mengantarnya kepada Kristus untuk diselamatkan. Tuhan Yesus berkata, “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan kubuang” (6.37, bdk. 65). Lebih lanjut, “. . . dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman” (ay. 39, bdk. 44). Makin jelas lagi objek sasaran penebusan Kristus di dalam 10.11, “Gembala yang baik memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya,” dan perhatikan juga ayat 15, “Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.” Kesimpulannya, Tuhan Yesuslah Gembala yang baik dan Dia memberikan nyawa-Nya untuk domba-domba-Nya.

Bagaimana dengan ayat 16? “Ada lagi pada-Ku domba-domba lain . . . itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.” Ada sejumlah orang yang belum percaya dan belum mengenal persekutuan Kristen, tetapi mereka akan dituntun (!) untuk mendengar-kan firman Kristus, sehingga menjadi satu kawanan dengan domba-domba Kristus. Dalam 10.26, 27 ada golongan orang yang tidak percaya oleh karena “tidak termasuk domba-domba-Ku.” Yang termasuk domba Kristus akan percaya! Yang tidak termasuk takkan percaya! Penebusan Kristus mendahului iman! Justru inilah dasar mengapa penginjilan niscaya dilakukan! Penginjilan itu berarti mencari dan mengumpulkan domba-domba yang dituntun oleh Kristus, yang sementara ini belum menjadi satu dengan persekutuan orang percaya, namun yang bagi mereka Kristus juga telah menyerahkan diri-Nya.

Kisah Para Rasul 20.28. Kepada para penatua di Efesus, rasul Paulus berkata, “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.” Rasul Paulus menegaskan apa itu gereja, yaitu kepunyaan Allah yang diperoleh dengan darah Anak-Nya, dengan perkataan lain, umat Allah ditebus melalui kematian Kristus.

Surat-surat Paulus. Rasul Paulus juga jelas berkata, kaum yang dipilih oleh Allah, itulah yang ditebus oleh Kristus. “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya, kita [yang dipilih dan ditentukan untuk menjadi anak-anak-Nya] beroleh penebusan” (Ef. 1.7). Konteks dari perikop 1.3–14 menegaskan harmoni karya Trinitaris yang demikian agung! Allah Bapa memilih, Allah Putra menebus, dan pada gilirannya di ayat 13–14, Allah Roh Kudus memeteraikan umat Allah dan menjadi jaminan kaum beriman. Senada dengan ini, Roma 8.30 menyatakan, “Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”

Menarik juga untuk mengkaji Efesus 5.25–26, “Hai, suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikan-nya dengan air dan firman.” Perhatikan, umat yang bagi mereka Kristus telah mati, mereka juga yang dikuduskan dan dibasuh. Sebaliknya, karena dunia nyata-nyata tidak dikuduskan dan dibasuh, maka jelaslah bahwa Kristus tidak mati bagi semua isi dunia tanpa terkecuali.

Bila betul Kristus mengasihi seluruh isi dunia dengan kasih yang sejajar, dan memberikan hidup-Nya untuk dunia, maka paralel di dalam ayat ini runtuh. Ayat ini berbicara tentang relasi suami-istri, diparalelkan dengan relasi Kristus-Gereja. Seorang suami ya juga harus mengasihi dan memberikan dirinya untuk perempuan lain selain istrinya, kan sama seperti Kristus juga memberikan hidup-Nya untuk orang-orang di luar Gereja-Nya, yang adalah mempelai perempuan-Nya!

Surat Ibrani. Kutipan dari Yesaya 8.18 di Ibrani 2.13 ini menyatakan solidaritas Sang Putra terhadap anak-anak Allah yang lainnya. Tujuan dikutipnya ayat ini ialah supaya tiap-tiap orang percaya meyakini status mereka yang terhormat sebagai saudara-saudara Kristus dan anak-anak Allah. Kehormatan ini didapatkan karena keterhubungan mereka dengan Kristus (1.1–14 dan 2.5–9). Lebih-lebih dalam 2.14–15, kita melihat bahwa Kristus memusnahkan Iblis dan membebaskan kaum-Nya dari perhambaan Iblis. Bahkan pada pasal-pasal berikutnya di dalam Ibrani, Kristus merupakan Imam Besar yang mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban untuk menanggung dosa banyak orang (9.28). Siapakah banyak orang itu? Tak lain adalah “anak-anak yang diberikan Allah kepada-Ku,” kata Tuhan Yesus.

Kesimpulan. PB telah sedemikian jelas bersaksi tentang harmoni karya Trinitas dan siapa saja yang ditebus melalui kematian Kristus. Mereka ini kaum pilihan yang diserahkan Allah Bapa kepada Tuhan Yesus:

Umat-Nya Matius 1.21
Domba-bomba-Nya Yohanes 10.11, 14
Jemaat-Nya Kisah Para Rasul 20.28; Efesus 5.25
Orang-orang pilihan Roma 8.32–34; Efesus 1.7
Anak-anak-Nya Ibrani 2.13

Lantas, bagaimana kita harus memahami ayat-ayat yang “universalis” seperti di bawah ini?

Yehezkiel 33.11. Siapa yang disebut orang fasik? Konteksnya jelas, yaitu orang Israel. Dengan demikian, ayat ini tidak berbicara tentang hasrat Allah untuk memanggil kembali segenap manusia tanpa ada yang tertinggal. Bila dalam 2 Petrus 3.9 nada yang sama digemakan, jangan lupa anak kalimat sebelumnya, “Ia sabar terhadap kamu,” yang jelas-jelas merujuk kepada penerima Surat 2 Petrus ini. Jadi, ayat-ayat ini ditujukan untuk umat Allah sendiri.

2 Korintus 5.14–15. Ada kata yang sama, yaitu “semua.” Semua orang telah mati dalam Adam, dan “Kristus telah mati untuk semua orang.” Baca juga 1 Korintus 15.22, “karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” Bila kata “semua” ini berarti setiap manusia tanpa terkecuali, maka neraka sudah purna tugas. Sebab semua orang yang mati di dalam Adam, yakni setiap manusia yang menjadi keturunan Adam, telah dihidupkan dengan kematian Kristus. Setujukah Anda?

Apa arti “semua”? Ketika Alkitab memakai kata ini, tak selalu artinya “setiap.” Misalnya, ketika Tuhan Yesus ditinggikan dari bumi, Ia akan “menarik semua orang datang kepada-Ku” (Yoh. 12.32), apakah setiap orang datang kepada Kristus? Pontius Pilatus, Hanas, Kayafas nyatanya tidak. Bahkan jutaan orang di seluruh dunia tidak mendengar Kristus, bagaimana mungkin mereka datang kepada Kristus? (Bdk. juga “semua orang di seluruh dunia” di Luk. 2.1.) Semua ternyata tidak berarti setiap. Yang dapat kita simpulkan dari kata “semua” adalah: kaum pilihan Allah yang berasal dari segala suku dan bangsa atau pangkat dan derajat, tanpa diberi preferensi-preferensi khusus (bdk. Why. 5.9–10; 7.9).

2 Korintus 5.14–15 harus ditempatkan dalam konteks yang tepat. Yang dimaksud dengan “semua” diterangkan oleh ay. 18, “Kristus telah mendamaikan kita,” dan ay. 21 “Dia . . . menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Siapa yang dimaksud “kita”? Paulus dan tim PI-nya beserta segenap jemaat Korintus, yang telah percaya kepada Tuhan Yesus dan diperdamaikan dengan Allah melalui darah Putra-Nya. Kita dapat menyimpulkan, Kristus mati untuk umat-Nya.

Yohanes 4.42. Sebelum menjawab masalah, periksalah kembali kajian Injil Yohanes di atas. Gembala yang baik memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.” Jadi, Kristus mati dan bangkit untuk menebus umat-Nya. Lantas, apa artinya “dunia” di ayat ini (mis. juga 3.16)? Bukan tiap-tiap individu, tetapi sama seperti di atas, yaitu segala suku dan bangsa, dari segala derajat dan pangkat dan jenis kelamin.

1 Timotius. Di 1.15 dituliskan kata “dunia” dan “orang berdosa.” Tetapi, perhatikan tuturan sang rasul selanjutnya, “dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.” Siapakah “mereka” itu? Di ayat 16, mereka ini adalah orang-orang “yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.” Paulus menyebut dirinya adalah yang paling berdosa bila dibandingkan dengan semua orang berdosa yang kemudian mendapat hidup yang kekal, yaitu orang-orang Kristen. Jadi, yang dimaksud “orang berdosa” bukanlah semua orang tanpa terkecuali, tetapi para pengikut Kristus.

Ayat 2.3, “semua [setiap] orang diselamatkan . . .” dan ayat 6 “yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua [pantōn]” seolah-olah menyiratkan keselamatan universal. Baiklah, memang bisa diterjemahkan “semua manusia.” Tetapi perhatikan konteks-nya. (1) Rasul mengimbau jemaat untuk mendoakan semua orang, termasuk raja-raja dan para pembesar—orang-orang dari berbagai tingkat sosial (ay. 1–2); (2) Rasul sendiri mengatakan dirinya sebagai pemberita Injil dan rasul untuk orang-orang bukan Yahudi—orang-orang dari etnis yang berbeda (ay. 7). Jelaslah kini maksud rasul. Bukan penebusan untuk setiap manusia tanpa terkecuali, tetapi jangkauan keanggotaan Gereja Kristus, yang meruntuhkan tembok-tembok perbedaan yang tidak mungkin dapat diubah. Visi Gereja sebagai pelopor Kerajaan Allah seharusnya bermisikan persaudaraan, kesetaraan dan egalitarian.

1 Yohanes 2.2. Hal ini menggarisbawahi pemulihan dunia yang dimulai dari pemulihan umat Allah. Bahasa penulis 1 Yohanes sangatlah Yahudi. Karena Israel telah dipulihkan—ditandai dengan kehadiran Gereja di dalam dunia—maka prinsip dunia baru yang dipimpin oleh Kristus pun telah hadir di atas bumi. Perhatikan 4.10, “Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah meng-utus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” “Kita” di sini adalah orang-orang yang dosa-dosanya sudah diampuni (2.12), yang telah mengalah-kan yang jahat (2.13), dan yang menanti-nantikan Kristus (3.2).

No comments:

Post a Comment