Monday, October 30, 2006

MARKUS 101: Pengantar (3)

MARKUS 101: BERKENALAN DENGAN INJIL MARKUS (III)


TAMPILAN MARKUS

Markus adalah Injil terpendek. Tersusun dari sekitar 11.000 kata, dan memiliki 665 ayat. Bahasa Yunani yang dipakai cukup primitif, yaitu bahasa Yunani yang sederhana, yang ditulis oleh seseorang yang nampaknya berbicara bukan dalam bahasa Yunani. Faktanya, bahasa sang penulis adalah Aramaik, yaitu dialek khas bahasa Ibrani yang populer pada zaman Yesus, yang banyak dipakai orang-orang sezaman-Nya. Dan, masih digunakan pula hingga hari ini. Struktur tata bahasa Markus adalah Aramaik, dan mirip dengan bahasa Ibrani dalam banyak hal.


BIOGRAFI YESUS

Jadi, Injil Markus itu apa? Para ahli akhir-akhir ini menemukan persamaan antara Injil ini dengan biografi-biografi Greko (Yunani) dan Romawi. Biografi kuno biasanya dibuka dengan mengatakan sesuatu tentang si subjek dan asal-muasalnya. Kata-kata pertama sering dimulai dengan nama si subjek, dan kadang-kadang sebuah komentar singkat tentang keluarga, nenek moyangnya atau kota asalnya.

Berbeda dengan biografi modern, biografi kuno tidak terlalu menaruh minat kepada masalah kelahiran, keakuratan masa kanak-kanak, latar belakang pendidikan, psikologi perkembangan si subjek. Penceritaan kisah hidup si subjek biasanya langsung menuju kepada masa dewasa tokoh dan perannya di hadapan publik.

Coba perhatikan dengan pembukaan Markus, yang tajam langsung dengan berita, “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah” (Mrk. 1.1). Siapakah orang ini dan bagaimana latar belakangnya? Kita tidak tahu, atau lebih tepat, kita tidak diberi tahu. Markus hanya memberi kita nama tokoh, yaitu Yesus, dan gelar-Nya, “Kristus” (bahasa Yunani) atau Mesias (akar kata Ibrani). Yesus inilah “Yang diurapi.” Beberapa naskah salinan kuno tidak mencantumkan gelar tersebut, sehingga ada sebagian ahli yang mengatakan bahwa edisi pertama Markus hanya mencantumkan “Yesus.”

Baiklah, kita mulai saja dengan kata “Yesus.” Dan, kita kemudian melihat banyak hal yang janggal. Tidak ada berita kelahiran, tidak disebutkan kisah dramatis di Betlehem, tidak ada daftar nenek moyang Daud. Markus dengan sengaja membatasi data dan langsung ke sasaran. Tak ada banyak waktu untuk menguraikan pendahuluan yang seperti itu. Yesus mulai tampil sebagai seorang dewasa, dalam usia yang kita tidak ketahui, berasal dari Nasaret dan dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan (1.9).


SIAPA ORANG INI?

Yesus adalah seorang pembuat mukjizat. Tetapi Ia benar-benar misterius! Ia menyembuhkan orang tetapi memberi tahu mereka jangan berbicara apa pun mengenai diri-Nya. Ia adalah nabi era eskatologis, nabi akhir zaman, tetapi sangat membingungkan pendengar karena Ia pun berkata bahwa masa akhir itu akan segera tiba. Ia adalah Mesias, atau Kristus, tetapi ketika orang mengenali-Nya, Ia berkata kepada Petrus untuk tidak mengatakan apa-apa kepada banyak orang. Ia dikatakan sebagai “Anak Allah,” tetapi ketika Ia berbicara tentang diri-Nya sendiri, Ia lebih senang dengan sebutan “Anak Manusia.” Ia mau pergi ke Yerusalem, tetapi sesungguhnya bukan untuk mendepak orang-orang Romawi dan untuk mewujudkan Kerajaan Allah dengan kuasa militer, tetapi untuk menderita dan dibunuh! Ketika murid-murid-Nya menyadari hal itu, mereka berkata, “Tidak, itu tidak boleh terjadi!” Sungguh misterius! Sungguh pribadi yang paradoksal!

Ia tiba di Yerusalem (ps. 11), dengan suatu tindakan demonstratif dilakukan-Nya. Yesus menunggangbalikkan pranata Bait Suci, yang seharusnya menjadi pusara doa, namun telah menjadi lokasi jual beli (11.15-19). Peristiwa ini memiliki makna khusus tatkala Yesus mengisahkan perumpamaan tentang kebun anggur. Kebun anggur yang tidak berbuah, ketika sang tuan datang (12.1-11), dan Yesus pun pergi ke sebuah pohon ara dengan harapan menemukan buah di sana. Tetapi tak satu pun buah menempel di pohon itu. Semua benda ini—anggur, ara dan Bait Suci—merupakan simbol yang digambarkan dalam Alkitab Ibrani (PL) untuk Israel, umat Allah. Sehingga, tidak adanya buah anggur, atau buah ara, atau doa-doa dalam Bait Suci, hal ini menjadi tanda: “Allah sedang datang kepada umat-Nya, siapkah engkau? Jika tidak, akan terjadi penghancurleburan!” DI Markus 13 Yesus menubuatkan kehancuran Bait Suci, dan hal ini terjadi sungguh bertahun-tahun kemudian, pada tahun 70 M.

Cobalah melompat ke pasal 16, penuh misteri, perasaan takut dan gentar. Yesus yang semula aktif berbicara, kemudian dibungkam dan disalibkan, mati (ps. 14-15). Kini telah bangkit, dan malaikat-malaikat menitahkan perempuan-perempuan yang menilik kubur-Nya agar berita itu untuk disampai kepada murid-murid-Nya, dan bahwa Ia akan mendahului mereka ke Galilea. Tetapi mereka ini diam sama. Mereka takut (16.8).

Sebuah kisah yang mengambang, namun mencekam perasaan! Kita tidak diberi tahu apakah kemudian para murid mengikut Yesus sampai di Galilea. Namun satu hal, Yesus di dalam Markus adalah pribadi yang misterius. Enigmatik. Ia yang diutus oleh Allah, terus menerus disalahpahami, bahkan oleh orang-orang yang mengikut-Nya. Nampaknya, apakah Markus akan diakhiri dengan kegamangan, atau pemuridan radikal—Nachfolge, mengikut Yesus dengan setia berapa pun harganya—hanya bisa dijawab oleh para pembacanya. Dan kini, oleh Anda dan saya!

Penggalian Alkitab


1. Tunjukkanlah data bahwa Markus adalah seorang Yahudi berbahasa Aramaik.



2. Terangkan bahwa Markus adalah sebuah biografi Yesus, dan apa bedanya dengan biografi modern?



3. Menurut Anda, mengapa Yesus tampil sebagai pribadi yang misterius dalam Injil Markus ini?



4. Anda telah membaca Injil ini sampai akhir; menurut Anda, siapakah Yesus itu?






Doa

Ajarkan kepadaku perintah-perintah-Mu, dan berikan aku
rahmat dan anugerah untuk mengerjakannya.
Ya Tuhan, sesungguhya aku tak mampu. Amin


(leNin_Oct3106)

No comments:

Post a Comment